Terima Shodaqoh Arsip, Depo Arsip Kota Pekalongan Komitmen Jaga Dokumen Penting Tetap Aman

Kota Pekalongan - Depo arsip di bawah Dinas Kearsipan dan Perpustakan (Dinarpus) Kota Pekalongan, di bulan ramadan menerima shodaqoh arsip berupa arsip bernilai historis dari salah satu pegiat sejarah di kota Pekalongan, Selasa (19/04/2022).
Kepala bidang Kearsipan Dinarpus Kota Pekalongan, Duhita Yekti Darpitasari mengapresiasi shodaqoh arsip ini. Sebab menurutnya, ini menjadi bukti atas kepedulian dan perhatian dari warga Kota Pekalongan akan pentingnya keberadaan dokumen atau arsip terutama yang memiliki nilai historis yang tinggi.
“Shodaqoh arsip yang kita terima tadi merupakan hal yang sangat baik dan kita sangat mengapresiasi, ini artinya bahwa ada dari warga pekalongan yang sangat perhatian kepada keberlangsungan daripada arsip yang bernilai sejarah di kota Pekalongan,” ujar Duhita.
Dikatakan Duhita, pihaknya menerima arsip yang berkaitan dengan sejarah kota Pekalongan baik berupa buku, foto, undangan dan lain sebagainya tanpa ada kriteria usia arsip tersebut, namun semakin tua usia arsip maka semakin berharga karena dari arsip tersebut banyak masyarakat dapat memanfaatkan dan belajar dengan arsip itu.
Lebih lanjut, ia berharap dengan bertambahnya koleksi arsip bernilai historis pada depo arsip kota Pekalongan, sebagai lembaga kearsipan daerah pihaknya dapat melayani seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan, tidak hanya organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota saja.
“Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan bisa datang kesini jadi kita tidak hanya sekedar melayani opd di pemkot tetapi juga masyarakat yang membutuhkan,” sambungnya.
Sementara itu, pemberi shodaqoh arsip yang merupakan pegiat sejarah di Kota Pekalongan, Dirhamsah mengatakan bahwa di zaman sekarang perlu adanya gerakan dari masyarakat untuk turut serta menjaga keberadaan arsip bersejarah, salah satunya dengan menyerahkan arsip ke lembaga kearsipan sehingga dapat memperpanjang usia arsip tersebut.
Dengan adanya keberadaan arsip bersejarah, menurut Dirhamsah dapat digunakan untuk melihat sudut perubahan dan perkembangan kota Pekalongan dan juga dapat digunakan untuk menelusuri aset yang dimiliki pemerintah Kota Pekalongan dulu.
“Saya pikir perlu adanya sebuah gerakan dari masyarakat untuk punya peran bahwa kita jangan-jangan punya arsip yang bisa digunakan untuk melihat sudut perubahan kota seperti apa perkembangannya, dan arsip ini punya peranan penting bagi pemerintah kota pekalongan dan untuk pengetahuan,” kata Dirhamsah.
Dijelaskan Dirhamsah, depo arsip Kota Pekalongan benar-benar dapat menjadi pusat sebagai wadah dokumen historis sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti peneliti sejarah atau mahasiswa maupun yang lainnya.
Ia mengajak masyarakat kota Pekalongan untuk turut memberikan sumbangan berupa arsip/dokumen bersejarah baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk digital.
“Arsip ini juga punya arti penting bagi para peneliti sejarah atau mahasiswa tentang pekalongan berharap pusatnya disini, tentunya sebagai masyarakat kita perlu memberikan sumbangan dengan mendigitalkan atau bentuk asli karena itu sangat penting bagi pemerintah kota Pekalongan dan pengetahuan,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala bidang Kearsipan Dinarpus Kota Pekalongan, Duhita Yekti Darpitasari mengapresiasi shodaqoh arsip ini. Sebab menurutnya, ini menjadi bukti atas kepedulian dan perhatian dari warga Kota Pekalongan akan pentingnya keberadaan dokumen atau arsip terutama yang memiliki nilai historis yang tinggi.
“Shodaqoh arsip yang kita terima tadi merupakan hal yang sangat baik dan kita sangat mengapresiasi, ini artinya bahwa ada dari warga pekalongan yang sangat perhatian kepada keberlangsungan daripada arsip yang bernilai sejarah di kota Pekalongan,” ujar Duhita.
Dikatakan Duhita, pihaknya menerima arsip yang berkaitan dengan sejarah kota Pekalongan baik berupa buku, foto, undangan dan lain sebagainya tanpa ada kriteria usia arsip tersebut, namun semakin tua usia arsip maka semakin berharga karena dari arsip tersebut banyak masyarakat dapat memanfaatkan dan belajar dengan arsip itu.
Lebih lanjut, ia berharap dengan bertambahnya koleksi arsip bernilai historis pada depo arsip kota Pekalongan, sebagai lembaga kearsipan daerah pihaknya dapat melayani seluruh elemen masyarakat yang membutuhkan, tidak hanya organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota saja.
“Jadi bagi masyarakat yang membutuhkan bisa datang kesini jadi kita tidak hanya sekedar melayani opd di pemkot tetapi juga masyarakat yang membutuhkan,” sambungnya.
Sementara itu, pemberi shodaqoh arsip yang merupakan pegiat sejarah di Kota Pekalongan, Dirhamsah mengatakan bahwa di zaman sekarang perlu adanya gerakan dari masyarakat untuk turut serta menjaga keberadaan arsip bersejarah, salah satunya dengan menyerahkan arsip ke lembaga kearsipan sehingga dapat memperpanjang usia arsip tersebut.
Dengan adanya keberadaan arsip bersejarah, menurut Dirhamsah dapat digunakan untuk melihat sudut perubahan dan perkembangan kota Pekalongan dan juga dapat digunakan untuk menelusuri aset yang dimiliki pemerintah Kota Pekalongan dulu.
“Saya pikir perlu adanya sebuah gerakan dari masyarakat untuk punya peran bahwa kita jangan-jangan punya arsip yang bisa digunakan untuk melihat sudut perubahan kota seperti apa perkembangannya, dan arsip ini punya peranan penting bagi pemerintah kota pekalongan dan untuk pengetahuan,” kata Dirhamsah.
Dijelaskan Dirhamsah, depo arsip Kota Pekalongan benar-benar dapat menjadi pusat sebagai wadah dokumen historis sehingga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan seperti peneliti sejarah atau mahasiswa maupun yang lainnya.
Ia mengajak masyarakat kota Pekalongan untuk turut memberikan sumbangan berupa arsip/dokumen bersejarah baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk digital.
“Arsip ini juga punya arti penting bagi para peneliti sejarah atau mahasiswa tentang pekalongan berharap pusatnya disini, tentunya sebagai masyarakat kita perlu memberikan sumbangan dengan mendigitalkan atau bentuk asli karena itu sangat penting bagi pemerintah kota Pekalongan dan pengetahuan,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)